Laman

MENGASAH PEDULI, MERAJUT OPINI
www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - Selamat Datang di BLOG kami - www.subusadipun.blogspot.com

Kamis, 07 Oktober 2010

WARTAWAN, ANTARA KOMPETENSI DAN KEPRIBADIAN (Sebuah catatan untuk Jurnalis Flobamora)

Pekerja Pers patut berbangga dengan momentum Hari Pers Nasional pada 9 Februari 2010 yang perhelatannya dilaksanakan di kota Palembang. Pasalnya, telah menorehkan sejarah baru bagi jagat Pers Nasional, lantaran pada momentum ini dideklarasikan Standar Kompentensi bagi para wartawan. Kompetensi ini sebetulnya sangat sarat akan sejumlah muatan makna. Searah dengan dimensi ini, beberapa hal bisa dikedepankan. Pertama, wartawan sebagai sebuah profesi, tentunya dipenuhi oleh beberapa harapan dan tuntutan untuk dapat bekerja secara profesional dalam menjalankan tugas jurnalistik. Kedua, sebagai bukti kesadaran insan pers akan tanggungjawabnya terhadap profesi.
Suatu hal yang pantas menjadi cacatan bagi segenap insan pers dewasa ini, kalamana mencermati fenomena wartawan yang lahir serba instat dan ketika menilik sejumlah pola perilaku yang rada minor ketika menjalankan tugas jurnalistik atau ketika bertemu dengan narasumer. Pada noktah ini sejumput pertanyaan dikedepankan untuk diletakkan sebagai cacatan pinggir. Pertama, adakah korelasi yang kuat antara kompetensi wartawan dengan sikap mentalnya ketika menjalakan tugas jurnalistik? Kedua, searah dengan pertanyaan sebelumnya, lalu masih ada jawaban ketika seorang wartawan mendapat nilai kompetensi hanya dilihat dari sisi kualitas pemberitaan tetapi mentalitas sikapnya dengan narasumber tidak terukur atau mengabaikan pentingnya pola perilaku wartawan ketika bertemu narasumber?. Ketiga, cukupkah dengan Standar Kompetensi Wartawan lantas bobot kualitas maupun pemberitaan berimbang bakal mengalami perubahan yang bernilai?
Publik mendambahkan Kompetensi Wartawan juga nantinya akan disusul dengan perubahan perilaku wartawan ketika menjalankan tugas jurnalistik. semoga Hari Pers Nasional 2010 membawa nuansa baru bagi peningkatan kualitas profesionalitas wartawan di bumi Flobamora.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar