Laman

MENGASAH PEDULI, MERAJUT OPINI
www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - - www.subusadipun.blogspot.com - Selamat Datang di BLOG kami - www.subusadipun.blogspot.com

Kamis, 03 Februari 2011

Valentine Day Versi Indonesia

SEBAGIAN kaum muda diperkotaan pada tanggal 14 Februari, senantiasa disibukkan dengan perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine Day.
Kesempatan ini biasanya dimanfaatkan untuk saling mengirimkan kartu ucapan dan berbagai bentuk paket Valentine Day. Barang tersebut ditujukan kepada mereka mereka yang paling dicintainya. Puncak acara perayaan ini tidak jarang akhiri dengan pesta bersama sahabat dekat maupun kelompoknya sendiri.
Kepekaan Kondisi Kini
Jikalau kita realistis berusaha merenungkan dan memahami, serta menilai secara lebih mendalam makna yang dikandung perayaan Valentine Day, adalah kasih sayang.
Dan karena itulah kaum muda seharusnya terpanggil untuk memberikan ungkapan kasih sayang yang senyatanya kepada siapa saja. Berorientasi kepada lingkungan yang lebih besar dan luas. Tersalurkannya tindakan dan peran itu secara nyata merupakan pertanda masih melekatnya benih kepedulian dan kepekaan sosial dari kalangan muda.
Bentuk Pengungkapan
Berangkat dari pola pikir diatas guna menyambut Hari Kasih Sayang/Valentine Day ada beberapa tawaran kecil dan menarik. Untuk dipertimbangkan, dilaksanakan dan dikembangkan di setiap perayaan ini.
Pertama, berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan. Kegiatan ini lebih dimaksudkan memberikan hiburan dan menebalkan rasa percaya diri para penghuni LP. Jika sekali kelak nanti mereka meninggalkan LP kembali ke kehidupan masyarakat luas.
Kedua, berkunjung dan ber Valentine Day, bersama dengan wong cilik yang berada pada lokasi kolong jembatan, dipinggir kali dan juga kaum gelandangan. Mereka ini adalah kaum yang sering luput dari perhatian. Kegiatan atau aksi tersebut dimaksudkan agar mereka pun dapat turut serta merasakan kasih sayang yang hadir dari perayaan ini.
Ketiga, mengunjungi Panti Jompo dan Panti Asuhan. Untuk memberikan hiburan dan mengobati kerinduan para penghuni panti jompo. Kunjungan ke panti asuhan lebih difokuskan pada pemberian bantuan disamping hiburan.
Bentuk pengungkapan kasih sayang diatas, mampu melahirkan kesan dan makna khusus bagi batasannya. Juga bagi pelaku dari kegiatan ini. Menampilkan dan mewujud nyatakan pengungkapan kasih sayang terhadap siapa saja. Tampa memandang status sosial yang dimilikinya dan tidak terbatas pada kelompok tertentu.
Hasil upaya pelaksanaan kegiatan diatas secara perlahan dan pasti bakal mampu menggusur habis issu dan kesan serta penilaian masyarakat terhadap unsur hura-hura yang senantiasa menunggangi setiap perayaan Valentine Day.
Bukannya tidak mungin, kelak langkah upaya diatas dapat dikembangkan menjadi semacam bagian dari tradisi dalam peryaan ini. Tindak lanjutnya tidak menutup kemungkinan pada suatu saat bakal lahir peryaan Hari Kasih Sayang versi Indonesia. Berdiri dan hadir dirintis oleh kaum muda yang menyadari arti penting dari pengungkapan kasih sayang kepada sesama manusia.
Disinilah kekritisan kaum muda diuji dalam hal memilih, menilai berbagai perbedaaan produk budaya. Pandai mengambil hikmah dari setiap peristiwa dan kondisi yang sedang terjadi di tengah masyarakat. Kemudian melahirkan suatu wujud tindakan nyata melalui langkah baru dan bernilai.
Kita semua menghendaki kaum muda Indonesia tidak hanya mampu mentransfer secara mentah akan setiap produk budaya asing yang masuk. Namun sebaliknya ada tuntutan yang kita kehendaki dan ingin dicapai. Yakni, mengupayakan dan menciptakan produk yang sesuai dengan alam budaya negeri tercinta.

(Penulis : Edmundus Gabriel Moan Subu Sadipun, Artikel ini pernah dimuat pada Halaman Opini,  SKH Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta Jumat, 14 Februari 1992. Hal.4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar